Selasa, 31 Desember 2013

Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu gejala yang nilainya bervariasi. Suatu gejala yang nilainya selalu tetap, tidak dapat digunakan sebagai variabel penelitian. 
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya : 

1. Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.Data dikotomi adalah apabila nilai variabel hanya ada dua misalnya data jenis kelamin yang hanya punya nilai laki-laki dan perempuan. 

2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu. Contohnya adalah kecepatan kendaraan per jam, tinggi badan. 

Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel : 

1. Variabel Dependent
Variabel dependent dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel output, kriteria, atau konsekuen. Variabel ini juga sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau peubah bebas.

2. Variabel Independent
Variabel independent atau variabel bebas, atau peubah bebas sering juga disebut dengan variabel stimulus atau predictor, atau variabel antecedent. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independet disebut juga sebagai peubah bebas. Peubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas (variabel dependent).

3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah peubah yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Variabel ini sering disebut juga sebagai peubah bebas kedua.

4. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variabel dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara sistematis.

5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah peubah yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent (peubah bebas) terhadap variabel dependent (peubah tak bebas) tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati,diluar variabel yang akan diteliti. Variabel kontrol ini sering digunakan dalam penelitian komparatif, yang bersifat melakukan perbandingan.

Minggu, 29 Desember 2013

Kaulah Harapan (sari simorangkir)

Kaulah Harapan (sari simorangkir)



C_____________Em
Bukan dengan kekuatanku
F__________G
Kudapat jalani hidupku
C_______________Em
Tanpa Tuhan yang disampingku
F______________G
Ku tak mampu sendiri

Dm_______G
Engkaulah kuatku
Dm_________G
Yang menopangku

__________C_____Em____Am
Kupandang wajahMu dan berseru
______F_______Em___Dm
Pertolonganku datang dariMu
G___________C____Em____Am
Peganglah tanganKu jangan lepaskan
_________F____G_____C
Kaulah harapan dalam hidupku

Jumat, 27 Desember 2013

Kalender Akademik Universitas Negeri Medan

ini kalender akademik kita semester genap ayoooo di periksa jangan sampe ada yang telat mengisi KRS dan bayar uang kuliahnya yaaaaaa  


Kamis, 26 Desember 2013

Andai engkau tahu betapa ku mencintaSelalu menjadikanmu isi dalam doakukau yang paling aku cintakau yang paling aku mau
Cintaku bukanlah cinta biasaJika kamu yang memilikiDan kamu yang temaniku seumur hidupku

bawalah pergi cintaku ajak kemanapun kau maujadikan temanmutemanmu paling kau cinta
Ku akan setia menunggu, satu kata yang terucapDari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagiaSungguh aku telah tergoda saat kau dekat dengankuHanya kau yang membuatku begini
ini isi hatiku saat ini saat mendengarkan semua lagu +Afgansyah Reza 

Rabu, 25 Desember 2013

Rekonsiliasi Bank
A.    Defenisi Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank merupakan suatu analisa yang dilakukan menyangkut hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara catatan bank mengenai simpanannya  pada bank lain dengan catatan yang dimilikinya.
Simpanan pada bank lain dapat berbentuk Giro, Deposito ataupun lainnya. Sering terjadi perbedaan antara saldo bank dengan saldo menurut laporan bank dimana dana di simpan. Perbedaan-perbedaan ini akan dianalisa dan selanjutnya akan disusun suatu laporan yang dinamakan “Rekonsiliasi Bank”.
B.     Faktor-faktor Penyebab Rekonsiliasi
Adapun penyebab-penyebab terjadi perbedaan tersebut antara lain :
1.      Bank telah memberikan bunga atas simpanan bank lain serta membebani bank lain dengan biaya-biaya atas jasa bank, namun menyangkut perhitungannya serta pembebanannya belum belum disampaikan kepada bank lain. Hal ini dapat dilihat pada rekening koran yang di terima oleh bank.
2.      Bank telah mengeluarkan cek untuk penarikan dananya, tetapi belum diuangkan atau di cairkan.
3.      Terdapat kesalahan pencatatan bank.
4.      Terdapat kesalahan pembukuan pada bank lain.

C.    Bentuk-bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank dapat disajikan dalam dua cara, yaitu;
a.       Berbentuk T account (T Account Form)
b.      Berbentuk laporan (Report Form)

D.    Ketentuan Pelaksanaan Rekonsiliasi Bank SUMUT

I.                   Rekening Antar Kantor Sendiri
1.      Rekonsiliasi/Nota Selisih antar kantor dibuat setiap bulannya oleh masing-masing Kantor Cabang dan Kantor Pusat dengan ketentuan :
a.       Kantor Cabang Utama membuat Rekonsiliasi dengan Cabang lainnya yang berhubungan dengan transaksi RKS Cabang-cabang.
b.      Kantor Cabang lainnya membuat Rekonsiliasi dengan Cabang Utama yang berhubungan dengan RKS Cabang Utama.
c.       Kantor Pusat membuat Rekonsiliasi dengan Cabang Utama dan Cabang lainnya yang berhubungan dengan RKS Kantor Pusat.
2.      Rekonsiliasi harus sudah dikirimkan ke Cabang yang bersangkutan selambat-lambatnya 15 hari setelah tanggal bulan laporan.
3.      Untuk bahan penyelesaian nota selisih tersebut, maka setiap Cabang harus mengirimkan rekening antar kantor selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah bulan laporan.
4.      Mengisi nota selisih dengan menggunakan formulir Pbk.04 lembar merah dan lembar hijau.
5.      Setiap cabang harus menanggapi nota selisih, segera setelah nota selisih diterima setiap bulannya, jika ada nota perhitungan yang belum diselesaikan dari tanggal 20 kebawah, maka harus segera diselesaikan secara tuntas.
Dengan demikian, selisih rekonsiliasi di bulan yang bersangkutan tidak akan muncul lagi pada bulan berikutnya dengan nota perhitungan yang sama.
6.      Khusus penutupan akhir tahun buku pada bulan Desember, rekonsiliasi agar dikirimkan 2 kali, yaitu menurut posisi tanggal 20 Desember dn tanggal 31 Desember.

II.                Rekening Antar Bank Aktiva dan Antar  Bank Pasiva
1.      Seluruh Cabang yang mempunya hubungan rekening antar bank aktiva dan rekening antar bank pasiva sebagai akibat hubungan Rekening Giro / pinjaman dengan bank lain, wajib membuat rekonsiliasi setiap bulannya.
2.      Selanjutnya kantor cabang harus menyelesaikan transaksi-transaksi yang belum selesai, seperti yang tercantum pada lembaran rekonsiliasi tersebut setiap bulannya.
3.      Rekonsiliasi harus dikirim pada bank yang bersangkutan selambat-lambatnya 10 bulan berikutnya dan tembusannya dikirim ke biro keuangan.
4.      Mengisi nota selisih dengan menggunakan formulir Pbk.04 lembar merah dan lembar hijau.
5.      Pada tahun berjalan setelah penutupan tahun buku, jika terjadi Pendapatan atau Biaya untuk periode tahun buku yang lalu yang dibukukan oleh Bank lain, tetapi belum dibukukan Kantor Cabang sampai dengan akhir tahun buku yang lalu, maka Pendapatan atau biaya tersebut dipindahkan bukukan ke Kantor Pusat pada tahun berjalan setelah Nota Pendapatan atau Biaya tersebut diterima dari Bank Lain.
6.      Untuk menghindari hal tersebut pada butir 5 diatas, maka setiap Cabang mengusahakan saldo Rekening antar Bank Aktiva dan Passiva per 31 Desember harus sesuai (selisih nihil) . Petugas Cabang dapat menghubungi masing-masing Bank sebelum penutupan buku, agar nota-nota dapat dibukukan seluruhnya sebelum penutupan buku akhir tahun.

 Investasi di Cabang                                                                                 Kantor Pusat
  
    xxx                                      Transfer aktiva ke cabang                                           xxx
                          xxx                Transfer aktiva dari cabang                    xxx
    xxx                                      Laba cabang                                                                xxx
                         xxx                 Rugi cabang                                           xxx

Perihal transaksi-transaksi yang terjadi antara kantor pusat dengan kantor-kantor cabang perusahaan dapat saja menimbulkan ketidaksesuaian saldo dari akun-akun timbal-balik (reciprocal accounts) antara kantor pusat dengan kantor-kantor cabangnya pada akhir periode akuntansi.
III.             Ketentuan Lainnya
1.      Seluruh Cabang Wajib mengirimkan tembusan Rekonsilliasi (nota selisih) Antar Kantor Sendiri maupun Rekonsiliasi Antar Bank Aktiva dan Pasiva kepada Biro Pengawasan masing-masing 1 (satu) set selambat-lambatnya 15 hari setelah tanggal bulan laporan (akhir bulan laporan).
Hal ini dapat timbul oleh karena terjadinya perbedaan waktu antara pengiriman dan penerimaan aktiva antara kantor yang satu dengan yang lainnya. Atas ketidaksesuaian saldo dari akun-akun resiprokal tersebut, kantor pusat dan kantor-kantor cabang hendaknya dengan segera melakukan rekonsiliasi (pencocokan) sebelum disiapkannya laporan keuangan masing-masing cabang maupun penyiapan laporan keuangan gabungan perusahaan, sehingga akun-akun resiprokal tersebut dapat dengan mudah terhadap akun-akun resiprokal tersebut untuk pembuatan laporan keuangan gabungan perusahaan di akhir periode akuntansi.
Diasumsikan bahwa Bank SUMUT Kantor Pusat Medan telah mengirim barang dagangan dari Medan ke Kantor Cabang Balige pada tanggal 30 April 2011 senilai Rp 10.000.000,-. Barang dagangan tersebut baru diterima oleh kantor cabang Balige pada tanggal 1 Mei 2011, sementara laporan keuangan gabungan bulanan sudah harus disiapkan di akhir periode akuntansi yang periodenya dari tanggal 1 Mei -30 Mei 2011. Atas transaksi ini sudah tentu menimbulkan ketidaksesuaian saldo akun resiprokal antara kantor pusat Medan dengan kantor cabang Balige oleh karena kantor pusat telah mendebet akun Kantor Cabang (Branch Office) Balige sebesar nilai persediaan barang dagangan yang telah dikirim tersebut, sedangkan kantor cabang Balige belum membukukan atau mengkredit akun Kantor Pusat (Home Office) Medan pada akhir periode akuntansi.
 Agar saldo akun resiprokal antara kantor pusat Medan dan kantor cabang Balige dapat menunjukkan nilai saldo yang sama pada akhir periode akuntansi tanggal 30 April 2011 sehubungan dengan pengiriman barang dagangan tersebut dari kantor pusat, maka kantor cabang melakukan penyesuaian dengan mendebet akun Persediaan Dalam Perjalanan (Inventory In Transit) dari kantor pusat Medan dan mengkredit akun Kantor Pusat (Home Office) Medan sebesar nilai persediaan barang dagangan yang dalam perjalanan tersebut.
Jadi, persediaan barang dagangan kantor cabang untuk kepentingan internal pada saat akhir periode akuntansi 30 April 2011 terlihat menjadi dua item yaitu nilai persediaan cabang yang tertera dalam akun Persediaan (Inventory) dan nilai persediaan cabang yang tertera dalam akun Persediaan Dalam Perjalanan (Inventory In Transit).
            Pada saat barang dagangan yang dikirim oleh kantor pusat Medan sampai di kantor cabang Balige tanggal 1 Mei 2011, maka kantor cabang Balige melakukan pembukuan dengan mendebet Persediaan (Inventory) dan mengkredit akun Persediaan Dalam Perjalanan (Inventory In Transit) tersebut sebesar harga pokoknya. Apabila hal ini terjadi pada akhir Tahun tutup buku, maka kantor cabang Balige tetap melakukan penyesuaian dengan mendebet akun Persediaan Dalam Perjalanan (Inventory In Transit) tersebut dari kantor pusat Medan, dan mengkredit akun Kantor Pusat (Home Office) Medan sebesar nilai persediaan barang dagangan yang dalam perjalanan dimaksud. Namun pada awal Tahun buku 2012 pada saat barang dagangan yang dikirim dari kantor pusat Medan tersebut diterima oleh kantor cabang Balige, maka kantor cabang Balige tetap melakukan pencatatan dengan mendebet Persediaan (Inventory) dan mengkredit akun Persediaan Dalam Perjalanan (Inventory In Transit) tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghapuskan atau menolkan saldo akun Persediaan dalam Perjalanan (Inventory In Transit) tersebut dalam pembukuan cabang, oleh karena akun tersebut hanyalah akun sementara untuk menyesuaikan nilai persediaan barang dagangan di salah satu kantor cabang perusahaan agar mempermudah proses eliminasi akun-akun resiprokal perusahaan pada akhir periode akuntansi.
            Apabila yang ditransfer atau dikirim oleh kantor pusat ke salah satu kantor cabangnya berupa uang tunai pada akhir periode akuntansi sehingga kantor cabang yang dituju tersebut masih belum menerimanya, maka kantor pusat segera mengkonfirmasikannya kepada kantor cabang yang dituju tersebut agar dalam pencatatan pembukuan kantor cabang tersebut melakukan penyesuaian sehingga akun resiprokal perusahaan tidak mengalami perbedaan nilai (selisih). Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat oleh kantor cabang yang akan menerima kiriman uang tunai tersebut, yaitu debet akun Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit) sebesar nilai uang tunai tersebut dan mengkredit akun Kantor Pusat (Home Office Account). Pada saat kantor cabang menerima kiriman uang tunai tersebut dari kantor pusat, maka kantor cabang mencatatnya dengan mendebet akun Kas (Cash On Hand) dan mengkredit akun Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit) sebesar nilainya. Kalau dilihat dari perkembangan teknologi sekarang ini, perihal pengiriman uang tunai dari salah satu kantor ke kantor yang lain dapat saja sampai pada saat itu juga dengan menggunakan jasa lembaga perbankan yang telah online antar cabang bank pengirim dengan kantor cabang penerima. Sudah tentu hal ini sangat membantu perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa perbankan dimana setidaknya dapat menghindari timbulnya selisih dari saldo akun-akun resiprokal perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Konsep dari ayat jurnal penyesuaian yang dilakukan oleh kantor cabang ataupun kantor pusat yang masih belum menerima aktiva yang dikirim kepadanya pada akhir periode akuntansi adalah tetap mendebet aktiva yang dalam perjalanan tersebut dan mengkredit kantor cabang atau kantor pusat yang mengirim aktiva tersebut sebesar nilai yang telah ditetapkan. Kemudian setelah aktiva yang dikirim tersebut telah diterima pada periode akuntansi berikutnya, maka kantor cabang ataupun kantor pusat penerima Aktiva tersebut membukukannya dengan mendebet Aktiva tersebut (misalnya Kas, Perlatan, Perlengkapan, Persediaan Barang Dagangan, dan lain-lain) dan mengkredit akun Aktiva Dalam Perjalanan yang telah didebet sebelumnya pada saat penyesuaian di akhir periode Tahun berjalan, maka kesalahan tersebut dengan menandingkannya dengan Laba Ditahan (Retained Earning).
Misalnya pada tahun 2011 ditemukan kesalahan pencatatan nilai beban gaji staf kantor pada Kantor Cabang yang seharusnya Rp 54.000.000,- tetapi dicatat dalam jurnal umum Rp 45.000.000,- pada pembebanan gaji bulan November 2010. Akibat kesalahan ini membuat laba kotor kantor cabang terlalu tinggi yang tentunya telah ditransfer ke akun Kantor Pusat (Home Office Account) pada pembukuan kantor cabang ketika membuat ayat jurnal penutup pada akhir periode akuntansi.
Pada pembukuan kantor pusat melakukan juga pencatatan koreksi dengan mendebet akun-akun Laba Ditahan (Retained Earning) dan mengkredit akun kantor cabang (Branch Office) sebesar Rp 9.000.000,-
Pencatatan Kantor Cabang
D : Kantor Pusat (Home Office Account)                                  Rp 9.000.000              -
K :      Beban Gaji bagian Kantor (Office Salaries Expense)       -                    RP 9.000.000



Pembukuan Kantor Pusat
D: Laba Ditahan (Retained earning)                                          Rp9.000.000                -
K:         Kantor Cabang (Branch Office)                                           -                    Rp 9.000.000
Penyesuaian saldo akun-akun resiprokal antara kantor pusat dan kantor cabang pada akhir periode akuntansi, dapat juga dibuat dalam bentuk rekonsiliasi seperti rekonsiliasi Bank dengan Perusahaan. Berikut ini akan diilustrasikan penyesuaian saldo akun-akun resiprokal antara Kantor Pusat Bank SUMUT. Dengan Kantor Cabangnya yang berada di Balige Per 30 April 2011, yaitu:
  1. Saldo akun Kantor Cabang (Balige Branch) pada pembukuan kantor pusat di Medan adalah Rp 550.000.000,- sedangkan saldo akun Kantor Pusat  (Home Office) pada pembukuan kantor cabang Balige sebesar Rp 500.000.000,-
  2. Kantor pusat telah mengirim barang dagangan ke kantor cabang Balige pada akhir periode April 2011 sebesar Rp 10.000.000,- tetapi kantor cabang Balige belum menerimanya pada tanggal 30 April 2011.
  3. Kantor Cabang Balige telah mengirim uang tunai sebesar Rp 35.000.000,- ke kantor pusat Medan melalui kantor Pos, kantor pusat baru menerima kiriman tersebut pada tanggal 1 Mei 2011.
  4. Kantor pusat baru membebankan biaya pengiriman barang dagangan sebesar Rp 5.000.000,- kepada kantor cabang Balige pada akhir periode akuntansi 30 April 2011, sehingga kantor cabang belum membukukannya.

Selasa, 24 Desember 2013

BUAT KENANG - KENANGAN
PAMB (pembekalan awal mahasiswa baru)

pertama semester 7 dimulai merasa seakan - akan udah paling tua di kampus #memang ia. klu di liat - liat dan di pertimbangkan dari segi umur masih muda banget hahahaahahah (ngakak sendiri)

okeee balek ko topik utama, pertama semester 7 dimulai terpilihlh sebagai panitia PAMB (Pembekalan Awal Mahasiswa Baru) padahal nama pun tak ada di list sebagai panitia, tp tak apalh. aku langsung mengeluarkan almamaterku yang gak seberapa besar thu dari tas dan memakainya padahal almamaternya punya teman yang tinggal di kostan.
aku melewati satu persatu MABA ( Mahasiswa Baru), lalu  ke barisan jurusan akuntansi, melihat ada sesuatu yang berbeda dengan seseorang. dia memiliki mata yang unik dan indah sehingga pandangan ini tak lupu dari pandangannya tetapi wanita disebelah aku terlalu recok sehingga pandangannku dengannya terganggu juga, wanita tersebut adalah hartini vera atau sebut saja dia vera itulh nama yang biasa dia gunakan di kampus.

kemudian aku melihatnya lgi kami bertatapan mata secara tidak disengaja dia mulai menjauhakan wajahnya dariku (karna takut di santet kayaknya hahhaahha).tak lama kemudian dia mendekatiku rasa-rasanya dakdigdug jantung berdetak ehhh rupa-rupanya di nanya dimana toilet (dipikir tukang jaga toilet) lgsung aku jawab di sebelah sana dek, dia keluar aku memanggil dia dengan berpura2 menanyakan jurusan apa pdahal di dalam otak melihat namanya (mana tau jodoh hahahaahah). Melihat wjahnya mungkin itu sangat membuatku damailh sepertinya

Me: Gak lama kemudian aku bertanya da punya pacar pa dek?
She: jawabnya pacar yang mana ini bg 
Me: (dalam hati bingung ini cewe pemain juga ya :/) manky kmu punya berapa pacar dek?
She : ada di kota A ada di kota B bg, abg mau jd pacarku tuturnya
Me : (dalam hati sejenak klu aku bilang iya ma dia aku bakaln jdi pacranya yang C donk) aku lgsung jawab gaklh dedk abg da ada yang punya cukuplh satu yang penting setia hahahahah
She : ya uda di tawarin gak mau (dia langsung pergi)
Me : (rasanya mau pingsang di tempat setelah dia berkata seperti itu )
Tapi akhirnya aku gak melihat dia lagi sampai sekarang mungkin dia da pindah atw nikah kurasa

Sekianlh cerita ini aku buat dengan yang sebnar2nya tanpa ada keboongan semata
Hahahaah selamat malam